PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DIGITAL PRINTING

13.07 anini 1 Comments

Digital printing adalah proses cetak yang tidak memerlukan pembuatan film dan plat atau screen tetapi dari file langsung ke mesin cetak. Menurut beberapa ahli definisi Digital printing adalah:


Digital Printing is printing technology (laser printer, inkjet printer, digital press, etc) that can produce printed sheet directly from a computer file, without going trhough some intermediate medium such as a film negative or an intermediate machine such as a plate making machine. 

Kami tidak akan mengulas definisi digital printing secara detail karena kami ingin lebih menekankan pada aspek usahanya, anda boleh tidak tahu sejarah atau teknik detail digital printing tapi anda wajib tahu bagaimana bertahan di salah satu bisnis yang perkembangannya sangat cepat ini. 

Dulu masyarakat sangat bergantung dengan teknologi sablon dan cetak offset, tetapi dengan semakin maraknya teknologi digital printing saat ini, masyarakat mulai bergeser ke arah digital printing yang lebih cepat dan simpel. Selain itu teknologi cetak digital juga mempermudah kita untuk mencetak gambar berapapun ukurannya, mulai dari ukuran kecil sampai ukuran yang sangat besar.

 


 











Teknologi SABLON yang sudah berumur ratusan tahun dan masih digunakan sampai sekarang, memiliki proses yang ribet sehingga tidak semua orang bisa mengaplikasikannya. 

Mesin offset, mesin cetak yang menggunakan film dan plat serta harus dalam jumlah banyak, tidak efektif jika jumlah cetakan kecil.


Digital printing mulai dikenal secara luas di Indonesia sekitar tahun 2001, ditandai dengan banyaknya printer-printer kualitas photo yang diluncurkan oleh CANON, HP dan EPSON. Bersamaan dengan itu mulai dikenal juga sistem infus tinta yang memodifikasi tabung tinta agar mesin dapat mencetak dalam jumlah banyak.
Kami pertama kali mengamati perkembangan digital printing di Semarang, tepatnya di daerah Pleburan (Sekitar Kampus UNDIP Semarang). Waktu itu kami melihat ada satu usaha yang melayani cetak photo menggunakan printer dan harganya sangat murah jika dibandingkan cetak di studio photo. Untuk hasilnya pun sudah cukup memuaskan, setiap hari tempat cetak tersebut penuh sesak dengan konsumennya. Pada saat itu kami hanya sebagai pengamat saja tidak terjun dalam digital printing.

Pada tahun 2007, saat kami memiliki usaha Warnet, dimana usaha ini kami dapatkan saat membeli rumah sekaligus usaha Warnetnya, saat itu bernama SKY NET, sekarang sudah berganti nama Con Net. Kami mulai mengaplikasikan cetak Foto, Dokumen, Scanner, Editing Foto secara mini digital. Warnet ini masih eksis menjalankan Mini Digital Printing. Kami semakin senang mengamati dan mempelajari tentang dunia digital printing.

Awalnya hanya printer desktop (printer kecil) yang diinfus dengan merusak catridge asli printer. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, sistem infus mengalami kemajuan dimana mulai dikenalkan sistem catridge compatible yang memungkinkan catridge asli printer tidak rusak. Selain itu sistem infus juga mulai bisa diaplikasikan ke mesin larger format seperti HP atau EPSON yang memiliki lebar 60cm s/d 100cm. 
  
Perkembangan ini benar-benar mendorong popularitas usaha digital printing di Indonesia. Hampir di semua daerah muncul usaha digital printing layaknya jamur di musim hujan. Pada tahap ini kebanyakan usaha digital printing masih berkisar di urusan cetak photo dan dokumen. Sistem infus semakin menunjukkan tajinya ketika mulai dikenal tinta sublime yang bisa digunakan untuk sablon kaos, mug, piring, gelas dan keramik. Bahkan EPSON pun harus mengeluarkan sistem infus resmi untuk membendung produk infus non-ori. 

Sekitar tahun 2004 sepertinya digital printing benar-benar di puncak ketenarannya karena saat itulah mulai masuk mesin-mesin cetak wide format meramaikan pasaran. Mesin-mesin wide format ini memiliki lebar mulai 1,6 s/d 3,2 m dan ditujukan untuk cetak spanduk, baliho dan poster. Perkembangan mesin-mesin super besar ini menurut berbagai sumber diawali di daerah Senen Jakarta Pusat yang memang selalu menjadi barometer urusan cetak mencetak di Indonesia. Perkembangan ini juga disokong dengan maraknya pemilihan umum dan pilkada yang mulai diberlakukan di seluruh wilayah Indonesia sehingga kebutuhan akan cetak spanduk, baliho, poster dan sebagainya meningkat tajam. 

Melihat geliat usaha digital printing yang sangat hebat, banyak pengusaha memasukkan mesin digital canggih ke Indonesia. Jika sebelumnya didominasi oleh mesin dari China maka mesin-mesin dari Jepang, USA dan Eropa mulai masuk satu persatu ke Indonesia. Mesin-mesin berkualitas ini masuk ke Indonesia untuk menjawab tantangan kualitas cetakan yang mulai dipertanyakan konsumen.

Sekarang digital printing di Indonesia sudah sangat banyak dan sebagian orang bilang sudah memasuki masa jenuh karena semakin tidak terkontrolnya persaingan harga. Jika dulu semua orang bisa bilang “tinggal beli mesin” untuk memiliki usaha digital printing maka hal tersebut tidak berlaku lagi di masa sekarang. Untuk itu sebaiknya anda belajar tentang digital printing agar tidak terjebur di dalam kolam yang sudah penuh dan mulai “keruh”


Referensi dari http://lemueldigiprint.blogspot.com/2014/04/perkembangan-digital-printing-jenis.html#ixzz4OsrJjUtJ

You Might Also Like

1 komentar:

  1. pengertian digital printing adalah proses pencetakan gambar/citra digital ke permukaan material atau media fisik. Umumnya proses ini di gunakan untuk pekerjaan pencetakan dengan volume atau jumlah terbatas. Dapat juga digunakan jika kita menginginkan personalisasi pada gambar yang dicetak atau customize. Personalisasi ini kita kenal dengan istilah “Variable Data Printing”.
    Jasa Penulis Artikel SEO jasa percetakan sampul raport K13 percetakan lamongan pengertian percetakan

    BalasHapus